24 Berikut yang bukan merupakan contoh perilaku ilmiah di laboratorium adalah a. Kenakan jas lab. b. Gunakan pelindung mata. c. Mencicipi bahan kimia di lab. d. Mengenakan sepatu tertutup. e. Menggunakan peralatan dengan hati - hati. Jawaban : C. Pembahasan. Didalam laboratorium kimia banyak zat berbahaya oleh sebab itu dilarang untuk
Nama Alat Laboratorium Kimia Peralatan laboratorium merupakan seperangkat alat yang digunakan oleh ilmuwan untuk mendukung kinerjanya di laboratorium. Tanpa itu, ilmuwan tidak bisa melakukan apa pun selain berhipotesis. Meskipun lab yang berbeda akan memiliki seperangkat alat yang berbeda, ada beberapa peralatan lab yang sangat berguna, orang jarang menemukan lab tanpa mereka. Contohnya dalam hal ini alat laboratorium umum tersebut termasuk komputer, freezer, inkubator, gelas ukur, peralatan plastik, pH meter, dan beberapa jenis mikroskop. Peralatan laboratorium yang lebih khusus mungkin mencakup autoklaf, kultur sel, spektrofotometer, dan thermocycler mesin PCR. Secara spesifik pada laboratorium kimia, beberapa peralatan yang dapat kita temukan diantaranya yaitu tabung reaksi yang berfungsi untuk mereaksikan dua zat atau lebih, Erlenmeyer merupakan alat yang berfungsi sebagai tempat membuat larutan. Laboratorium adalah fasilitas yang menyediakan kondisi terkontrol di mana penelitian, percobaan, dan pengukuran ilmiah atau teknologi dapat dilakukan. Layanan laboratorium disediakan dalam berbagai pengaturan yang ada dalam dunia pendidikan dan ketatakerjaan seperti kantor dokter, klinik, rumah sakit, dan pusat rujukan regional dan nasional. Laboratorium yang digunakan untuk penelitian ilmiah mengambil banyak bentuk karena persyaratan yang berbeda dari para spesialis di berbagai bidang sains dan teknik. Laboratorium fisika kemungkinan berisi akselerator partikel atau ruang hampa udara, sedangkan laboratorium metalurgi bisa mempunyai peralatan yang digunakan untuk pemurnian ikatan logam atau untuk menguji kekuatannya. Seorang ahli kimia ataupun ahli biologi mungkin menggunakan laboratorium ekperimental, sedangkan laboratorium psikolog mungkin merupakan ruangan dengan cermin satu arah dan kamera tersembunyi untuk mengamati perilaku. Di beberapa laboratorium, seperti yang biasa digunakan oleh para ilmuwan komputer kadang-kadang superkomputer digunakan untuk simulasi atau analisis data. Ilmuwan di bidang lain masih akan menggunakan jenis laboratorium lainnya. Insinyur menggunakan laboratorium juga untuk merancang, membangun, dan menguji perangkat teknologi. Laboratorium ilmiah dapat ditemukan sebagai ruang penelitian dan ruang belajar di sekolah dan universitas, industri, pemerintah, atau fasilitas militer, dan bahkan di atas kapal dan pesawat ruang angkasa. Apa Itu Alat Laboratorium Kimia? Alat laboratorium kimia adalah suatu benda yang dapat kita gunakan untuk melakukan suatu kegiatan. Adapun istilah alat laboratorium mengacu pada alat-alat yang digunakan untuk menunjang kegiatan di laboratorium. Alat laboratorium kimia merupakan alat-alat yang dapat kita temukan di dalam kimia yang digunakan untuk menunjang percobaan atau ekperimen dalam bidang studi kimia. Oleh sebab itu, sebelum menggunakan alat-alat tersebut, menjadi hal yang penting untuk mengetahui fungsi masing-masing alat agar percobaab atau eksperimen dapat berhasil dengan baik. Nama Alat Laboratorium Kimia Berikut ini beberapa jenis alat yang ada di dalam laboratorium kimia beserta dengan penjelasan dan gambaranya, antara lain Rak Tabung Reaksi Rak Tabung Reaksi Rak tabung reaksi merupakan alat yang berfungsi untuk meletakkan tabung reaksi. Rak ini penting untuk menjaga keselamatan dan keamanan kerja ketika dalam masa percobaan di dalam rauangan. Bahkan dalam jenisnya ada banyak tabung reaksi yang digunakan. Tabung Reaksi Tabung Reaksi Tabung reaksi merupakan alat yang berfungsi sebagai tempat untuk mereaksikan berbagai jenis bahan kimia, untuk melakukan arti reaksi kimia baik dalam skala kecil, sedangf, dan besar. Fungsi ini ialah untuk memanaskan sampel atau cairan. Erlenmeyer Erlenmeyer Erlenmeyer merupakan salah satu bentuk alat yang digunakan dalam proses titrasi asam basa yang dipergunakan untuk menampung larutan yang akan dititrasi, menampung filtrat hasil penyaringan, serta digunakan untuk mengukur volume. Gelas Beaker Gelas Beaker Gelas Beaker merupakan alat yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan dan membuat larutan. Fungsi gelas kimia khususnya jenis beaker mempunyai takaran tapi jarang bahkan tidak diperbolehkan untuk digunakan dalam mengukur volume suatu zat ciar. Gelas Kimia Gelas Kimia Gelas kimia merupakan alat yang berfungsi sebagai tempat untuk melarutkan zat yang tidak memerlukan ketelitian tinggi, sebagai wadah menampung dan menyimpan larutan sekaligus untuk memanaskannya, serta untuk menguapkan larutan ataupun air. Labu Destilasi Labu Destilasi Labu destilasi merupakan alat yang dipergunakan untuk berbagai jenis destilasi larutan. Pada bagian atas rangkaian alat destilasi terdapat karet penutup dengan sebuah lubang sebagai tempat meletakan termometer yang ada dalam laboratorium. Buret Buret Buret merupakan alat yang digunakan digunakan untuk berbagai percobaan dalam jenis titrasi, tapi perlu dipahami bahwa dalam keadaan tertentu keberfungsian alat ini bisa juga dipergunakan untuk mengukur volume suatu larutan. Corong Corong Corong adalah salah satu jenis alat yang digunakan untuk memasukan ataupun memindahkan larutan dari satu tempat ke tempat lain. Perpindahan dengan mempergunakan corong ini agar menjadikan bahan kimia tetap originalitas. Centrifuge Centrifuge Centrifuge adalah salah satu jenis alat yang berfungsi untuk memisahkan bahan tersuspensi dari medianya, hal ini misalnya saja dipergunakan untuk memisahkan suatu padatan dari cairan misalnya memisahkan plasma dari sel darah. Kondensor Kondensor Kondensor ialah salah satu nama alat laboratorium kimia yang berfungsi untuk destilasi larutan. Adapun bagian lubang bawah dalam jenis alat ini kerapkali sebagai tempat masuknya air, sedangkan lubang atas sebagai tempat keluarnya air. Corong pisah corong pisah/labu ekstraksi Corong pisah yang juga dikenal dengan sebutan labu ekstraksi merupakan alat yang berfungsi untuk memisahkan dua larutan yang tidak bercampur sebab adanya perbedaan massa jenis. Corong pisah biasa digunakan pada proses ekstraksi. Filler Filler Filler juga dikenal dengan nama lain karet pengisap merupakan alat yang digunakan untuk menghisap larutan yang akan dari botol larutan. Apabila larutan yang akan gihisap bukan air, maka alangkah lebih baiknya apabila menggunakan karet pengisap yang telah disambungkan pada pipet ukur. Pipet ukur Pipet ukur Pipet ukur merupakan salah satu nama alat yang berfungsi untuk memindahkan larutan kimia dengan berbagai ukuran volume. Keberfungsian pipet ini hampir berkesinanmbungan dengan pipet folum. Pipet volume pipet gondok/volumetrik Pipet volume yang juga dikenal dengan pipet gondok atau volumetrik merupakan alat yang berfungsi untuk mengambil larutan dengan volume tertentu yang disesuaikan dengan label yang tertera pada bagian pada bagian yang menggembung. Gelas ukur Gelas ukur Gelas ukur merupakan salah satu nama alat yang diguankan untuk mengukur volume suatu larutan yang akan digunakan. Pipet Tetes Pipet Tetes Pipet tetes adalah salah satu jenis alat yang diperguankan untuk meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil. Pengaduk Pengaduk Pengaduk merupakan salah satu macam alat yang diguankan untuk mengocok atau mengaduk suatu baik akan direaksikan mapun ketika reaksi sementara berlangsung. Spatula Plastik dan Logam Spatula Plastik dan Logam Spatula plastik dan logam merupakan alat yang diguankan untuk mengambil bahan-bahan kimia dalam bentuk padatan. Misalnya yang berbentuk kristal. Untuk zat-zat yang bereaksi dengan logam makan digunakan spatula plastik, sedangkan zat-zat yang tidak bereaksi dengan dengan logam maka digunakan spatula logam. Desikator Desikator Desikator yang juga dikenal dengan nama lain eksikator merupakan alat yang diguankan untuk menyimpan bahan-bahan yang harus bebas air dan mengeringkan zat-zat dalam laboratorium. Terdapat dua jenis desikator yaitu desikator biasa dan desikator vakum. Gelas Arloji Gelas Arloji Gelas atau kaca arloji merupakan alat yang diguankan sebagai penutup saat melakukan pemanasan terhadap suatu bahan kimia, untuk menimbang bahan-bahan kimia, serta difungskan untuk mengeringkan suatu bahan dalam desikator. Kaki Tiga Kaki Tiga Kaki tiga adalah salah satu nama alat yang difungsikan sebagai penyangga atau penahan kawat kasa dalam proses pemanasan dalam kimiawi. Penjepit Penjepit Penjepit merupakan alat yang berfungsi untuk menjepit suatu benda, misalnya yaitu tabung reaksi, tanpa menggunakan tangan secara langsung. Mortal dan Pastle Mortal dan pastle Mortal dan pastle merupakan salah satu bentuk alat yang diguankan untuk menghaluskan zat yang masing bersifat padat ataupun berbentuk kristal. Krusibel Krusibel Krusibel merupakan alat yang terbuat dari persolen dan bersifat inert, yang digunakan untuk memanaskan logam-logam. Evaporating dish Evaporating dish Evaporating dish adalah salah satu alat yang diguankan sebagai wadah. Sebagai contoh, penguapan larutan dari suatu bahan yang tidak mudah mengalami penguapan. Klem dan statif Klem dan statif Klem dan statif merupakan alat yang berfungsi sebagai penjepit, diantaranya yaitu untuk menjepit soklet pada proses ekstraksi, menjepit buret dalam proses titrasi, serta menjepit kondensor pada proses destilasi. Pemanas Spiritus Pemanas Spiritus Pemanas yang juga dikenal dengan pembakar spiritus merupakan alat yang berfungsi untuk membakar zat atau memanaskan larutan. Pemanas Pemanas Pemanas atau pembakar bunsen merupakan alat yang diguankan untuk memanaskan larutan dan dapat pula digunakan untuk sterilisasi dalam proses suatu proses. Hot Plate Hot Plate Hot plate merupakan alat yang diguankan untuk memanaskan larutan. Biasanya untuk larutan yang mudah terbakar. Oven Oven Oven merupakan salah satu macam alat yang diguankan untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan dan digunakan untuk mengeringkan bahan yang dalam keadaan basah. Tanur Tanur Dalam percobaan-percobaan penelitian yang dilakukan peneliti, terkadang membutuh sebuah alat yang dapat digunakan untuk memanaskan objek yangakan diteliti hingga suhu yang sangat tinggi. Dan alat yang digunakan bernama tanur. Tanur adalah salah satu jenis alat kimia yang kerapkali diperguankan sebagai pemanas pada suhu tinggi, sekitar 1000 °C. Inkubator Inkubator Dari jenis-jenis alat kimia dalam sebuah laboratorium terdapat alat yang bernama inkubator. Alat inkubator ini sendiri merupakan sebuah alat yang diguankan untuk fermentasi dan menumbuhkan media pada pengujian secara mikrobiologi. Rotavapor Rotavapor Rotavapor merupakan sebuah alat dalam laboratorium yang digunakan para peneliti untuk memisahkan zat dari suatu campuran. Sebagai contoh untuk memisahkan pelarut n-heksana yang digunakan untuk megektraksi minyak dari suatu bahan. Cawan petri Cawan petri Cawan petri merupakan alat yang diguankan untuk membiakkan sel. Cawan petri selalu berpasangan, yang berukuran agak kecil berfungsi sebagai wadah, sedangkan yangukurannya lebih besar berfungsi sebagai penutupnya terdapat 2 macam cawan petri yaitu yang terbuat dari kaca dan plastik. pH meter pH meter pH meter atau juga dikenal denga pH pen merupakan alat yang diguankan untuk mengukur tingkat keasaman dari suatu zat. Sebelum digunakan biasanya dikalibarasi terlebih dahulu menggunakan larutan buffer, serta biasanya terdapat larutan buffer telah disertakan dalam kemasannya, Ozon Generator Ozon Generator Ozon generator adalah salah satu dari jenis-jenis alat kimia yang ada dalam sebuah laboratorium. Alat yang bernama ozon generator ini merupakan sebuah alat yang diguankan untuk membuat ozon dalam laboratorium dengan bahan dasar oksigen O2 murni. Kalorimeter bom Kalorimeter bom Alat laboratorium kimia yang selanjutnya adalah kalorimeter. Kalorimeter merupakan alat yang berfungsi untuk mengukur jumlah kalor nilai kalori yang dibebaskan pada pembakaran sempurna suatu senyawa, bahan makanan, bahan bakar. Kawat Nikrom alloy nikel dan krom Kawat Nikrom Kawat Nikrom alloy nikel dan krom merupakan alat yang diguankan untuk mengidentifikasi suatu zat dengan cara uji nyala. Hal tersebut disebabkan karena setiap zat memberikan warna nyala yang spesifik, artinya setiap zat mempunyai warna yang berbeda antara satu dengan yang lain. Kalorimeter larutan Kalorimeter larutan Kalorimeter larutan merupakan alat yang diguankan untuk untuk mengukur jumlah kalor yang terlibat pada reaksi kimia dalam sistem sistem. Pada dasarnya, kalor yang dibebaskan/diserap dapat mengakibatkan perubahan suhu pada kalorimeter. Botol Semprot Botol Semprot Botol semprot merupakan alat yang diguankan untuk menympan aquades dan untuk mencuci ataupun membilas bahan-bahan yang tidak larut dalam air. Selain itu, botol semprot juga digunakan untuk mencuci atau menetralkan peralatan-peralatan yang akan digunakan. Kesimpulan Dari penjelasan yang dikemukakan dapatlah dikatakan bahwa alat laboratorium adalah jenis peralatan yang ditemukan di gedung ataupun ruangan yang dipergunakan untuk melakukan penelitian ilmiah atau untuk mengajar ilmu pengetahuan praktis, seperti untuk melakukan eksperimen ilmiah, dan lain-lain. Sehingga dalam hal ini peralatan laboratorium mengacu pada berbagai alat dan peralatan yang digunakan oleh para ilmuwan yang bekerja di laboratorium. Seperti peralatan klasik yang terdapat di dalam laboratoium termasuk alat-alat seperti pembakar bunsen dan mikroskop serta peralatan khusus seperti ruang pendingin operan, spektrofotometer dan kalorimeter. Demikianlah tadi artikel yang bisa kami uraikan pada segenap pembaca berkenaan dengan jenis alat laboratorium kimia, nama, gambar, fungsi, dan penjelasan lengkapnya. Semoga bisa memberikan edukasi dan referensi bagi kalian yang membutuhkannya.
besi maka tidak boleh disimpan berdekatan dengan zat-zat kimia, terutama yang bersifat korosif. Bahan besi dengan asam akan cepat berkarat. 2. Berat alat. Di laboratorium terdapat alat yang ringan, ada yang berat. Untuk alat-alat berat jangan disimpan di tempat yang tinggi, sehingga sewaktu mau menyimpan atau mengambil Laboratorium adalah tempat pengujian eksperimen yang memiliki aturan dalam operasi kegiatannya. Banyak peraturan laboratorium yang perlu kamu patuhi demi keselamatan kerja di laboratorium. Salah satu peraturan laboratorium adalah memakai APD yang safety. APD atau alat perlindungan diri merupakan cara pengamanan terhadap kemungkinan kecelakaan kerja. Semua kegiatan di di laboratorium wajib untuk mengikuti aturan keselamatan kerja di laboratorium. Nah lalu apa saja aturan tersebut? Apakah peraturan di laboratorium akan sama atau berbeda pada semua laboratorium? Untuk menjawab hal itu, Blog Kimia sudah merangkumnya pada artikel ini. 5 Peraturan Laboratorium yang Perlu Kamu Patuhi Semua laboratorium biasanya akan menerapkan peraturan lab yang hampir sama pada masing-masing lab-nya. Tujuan diterapkan aturan kerja di laboratorium adalah demi terciptanya keselamatan kerja dan kesehatan kerja. Berikut merupakan 5 aturan keselamatan kerja di laboratorium yang perlu kamu ketahui 1. Menggunakan Alat Perlindungan Diri Alat perlindungan diri atau APD akan meminimalkan kecelakaan kerja yang mungkin akan terjadi pada saat bekerja. Banyak bahan -bahan kimia berbahaya di Laboratorium dan bisa mengancam kesehatan dan keselamatan penggunanya. Oleh karena itu kamu harus menggunakan APD yang lengkap. Berikut adalah alat perlindungan diri yang harus kamu gunakan pada saat di laboratorium Masker Sarung tangan Jas Laboratorium Kaca mata lab google glass Sepatu yang tertutup Celana panjang Semua APD di atas adalah bentuk perlindungan umum yang harus kamu gunakan pada saat melakukan kegiatan di laboratorium. Namun terkadang peraturan penggunaan APD tambahan juga diperlukan, tergantung dari laboratorium itu sendiri. 2. Tidak Boleh Makan dan Minum di Laboratorium Seperti yang kita ketahui jika laboratorium adalah tempat eksperimen yang menggunakan bahan-bahan kimia berbahaya. Oleh karena itu tingkat kontaminasi terhadap makanan dan minuman sangatlah tinggi. Apalagi jika kamu sedang melakukan kegiatan eksperimen di laboratorium mikrobiologi. Biasanya lab mikro sering melakukan pengujian terhadap bakteri dan mikroorganisme. Beberapa bakteri dapat dengan mudah menempel pada tangan dan benda sekitar. Sehingga dapat mengakibatkan gangguan saluran pencernaan seperti diare dan sakit perut. Nah, apabila ingin makan dan minum sebaiknya kamu lakukan di luar laboratorium yah. Jangan lupa juga untuk mencuci tangan dengan sabun terlebih dahulu. 3. Menjaga Kebersihan Laboratorium Laboratorium yang bersih akan menciptakan suasana yang nyaman pada saat melakukan pengujian. Salah satu cara agar laboratorium tetap bersih yaitu dengan mencuci peralatan laboratorium yang telah digunakan. Praktikan juga harus memperhatikan kebersihan meja laboratorium dari tumpahan bahan kimia. Dengan begitu meja laboratorium akan terlihat bersih dan nyaman. 4. Mengambil Bahan Kimia Sesuai Tempatnya Bahan kimia adalah komponen yang digunakan pada saat melakukan pengujian di laboratorium. Bahan kimia tersimpan di lemari penyimpanan dan sudah tertata rapih berdasarkan kelompoknya. Praktikan wajib untuk mengambil bahan kimia sesuai dengan sifat bahan kimia yang akan digunakan. Apabila bahan kimia bersifat asam kuat dan basa kuat maka pengambilan dilakukan di lemari asam. Nah, apabila ingin menuangkan larutan ke dalam buret sebaiknya dilakukan di bawah lantai agar sejajar dengan mata. Intinya lakukan pengambilan bahan kimia sesuai dengan prosedur laboratoium. 5. Mematuhi Peraturan Laboratorium Sesuai SOP Setiap laboratorium pasti memiliki SOP yang dapat membantu kelancaran kegiatannya. SOP adalah singkatan dari standart operating sistem. SOP ini memiliki tujuan agar semua kegiatan di laboratorium berjalan dengan lancar. Kegiatan dari mulai masuk ke laboratorium, melakukan kegiatan eksperimen hingga selesai kegiatan sudah diatur dalam SOP yang berlaku. Jadi kamu harus mematuhi SOP tersebut. Itulah 5 peraturan di laboratorium yang perlu kamu ketahui. Sebagai praktikan tentu kamu harus mematuh segala aturan yang ada di laboratorium bukan? Sekian artikel ini Saya buat, semoga dapat bermanfaat. Bahanbahan kimia berbahaya dapat dikelompokkan sebagai berikut (Imam Khasani, 1983) 1. Explosif (mudah meledak) contohnya : kalium klorat, Trinitrotaluen (TNT), natrium nitrat, gas bertekanan tinggi, campuran belerang, karbon dan kalium klorat 2. Penyimpanan Bahan Kimia merupakan kegiatan yang perlu dimanajemen dengan baik karena bahan kimia itu sendiri memiliki dampak yang cukup serius apabila salah dalam menanganinya. Artikel kali ini, kami coba mengulas mengenai cara penyimpanan bahan kimia yang baik agar kualitasnya tidak menurun serta tidak menimbulkan bahaya bagi lingkungan sekitar. Mengapa Kita Perlu Mengidentifikasi Bahan Kimia? Ada pertanya yang sering muncul dan perlu kita sikapi bersama yaitu mengapa kita perlu menjaga dan memisahkan bahan kimia yang tidak kompetibel? Tentunya hal itu disebabkan oleh beberapa bahan kimia berbahaya, dapat bereaksi satu sama lain sehingga menghailkan senyawa ataupun gas yang bersifat sangat berbahaya. Bahkan karenanya dapat menyebabkan kebakaran atau ledakan seperti halnya yang pernah terjadi di Lebanon beberapa saat yang lalu. Selain itu juga dapat menimbulkan kerusakan lingkungan yang cukup serius. Merujuk dari permasalahan di atas, maka kita perlu mengidentifikasi sifat dari masing-masing bahan kimia yang ada di laboratorium. Bagaimana Cara Mengetahui Bahan Kimia Yang Tidak Kompetibel? Hal pertama yang bisa kamu lakukan agar dapat mengetahui sifat dan karakteristik dari bahan kimia yang terdapat di laboratorium yaitu mencari dokumen Lembar Data Keselamatan atau dalam bahasa Inggris yaitu Material Safety Data Sheet MSDS. Dokumen ini dapat anda peroleh dari setiap produsen bahan kimia yang anda miliki. Misalnya anda memiliki zat Ammonium Nitrate yang diproduksi oleh Merck, maka hal yang harus saudara lakukan adalah membuka situs resmi Merck Selanjutnya silahkan masukkan Catalog Number dari bahan kimia yang ingin anda ketahui MSDS nya. Setelah anda mendapatkannya silahkan baca secara seksama mengenai sifat bahan kimia serta peringatan bahayanya. Berikut ini contoh dari dokumen MSDS suatu bahan kimia yang di produksi oleh Merck. Panduan Penyimpanan Bahan Kimia Berikut ini terdapat prosedur penyimpanan bahan kimia yang bisa anda terapkan di laboratorium yaitu Sediakanlah tempah khusus untuk menyimpan bahan kimia dan kembalikan lagi bahan kimia ke tempat tersebut jika telah digunakan Simpan bahan kimia atau peralatan yang rutin digunakan untuk mengambil bahan kimia di lemari khusus untuk menyimpan Pastikan rak yang di gunakan di dalam lemari tersebut memiliki dinding pembatas di bagian depan agar wadah tidak mudah terjatuh Jangan dan hindarilah menyimpan bahan kimia di atas kursi Setelah bahan kimia digunakan, segera kembalikan ke rak bahan kimia semula Jangan menyimpan bahan kimia pada suatu rak yang tingginya lebih dari 1,5 meter. Hindari menyimpan bahan kimia atau benda yang lebih berat di atasnya. Maksudnya adalah bahan atau benda yang lebih berat posisikan lebih di rak bawah. Beri label yang tepat dan jelas pada setiap wadah bahan kimia, sertakan tanggal pembelian, penanggung jawab dan sebagainya. Simpan bahan kimia yang mudah terbakar di rak yang khusus untuk bahan kimia mudah terbakar pula. Hindari menyimpan bahan kimia yang bersifat reaktif dari sumber energi seperti hotplate atau sumber panas lainnya. Untuk memudahkan pencarian, simpan bahan kimia sesuai abjad dan golongan masing-masing bahan kimia Tetapkan personel penanggung jawab yang terdiri dari minimal 2 orang. Wadah Bahan Kimia Bahan kimia memerlukan wadah yang sesuai agar tidak terjadi reaksi antara zat yang ada di dalam wadah dengan material wadah. Oleh sebab itu kami mencoba untuk memberikan informasi menganai panduan wadah yang cocok untuk bahan kimia yaitu Ketika anda membuat suatu reagensia atau larutan standar, pastikan jenis bahan yang cocok seperti pada pengujian boron, maka reagen yang digunakan akan bereaksi dengan reagen tersebut karena reagen yang digunakan bersifat melarutkan boron pada borosilikat alat gelas Gunakan perangkat pengamanan sekunder seperti wadah pengaman gunakan baki penyimpanan yang tahan terhadap korosifitas untuk mengantisipasi adanya kebocoran, tumpahan, tetesan dan sebagainya. Sediakan lemari benventilasi di bawah tudung asap kimia apabila anda menyimpan bahan kimia berbahaya. Beri segel tambahan pada wadah untuk menghindari uap yang korosif, mudah terbakar atau beracun Penyimpana Cairan yang Mudah Terbakar dan Mudah Menyala Rata-rata cairan yang mudah terbakar dan menguap adalah tergolong pada senyawa organik seperti alkohol, n-hexane, benzene, toluen, aseton dan lain-lain. Sehingga diperlukan penyimpanan yang tepat agar tidak menimbulkan dampak buruk terhadap kesehatan, lingkungan dan aset. Ketika kita menggunakan senyawa atau zat kimia yang mudah terbakar, tentunya harus disesuaikan dengan jumlah kebutuhan dan fasilitas laboratorium. Perlu dilakukan pengkajian lebih mendalam mengenai persyaratan fasilitas yang diperlukan apabila ada parameter uji yang menggunakan bahan kimia mudah terbakar. Berikut ini faktor-faktor yang mungkin bisa dijadikan sebagai dasar evaluasinya yaitu Perhatikan konstruksi laboratorium Jumlah zona api yang berada di dalam gedung Tingkat lantai tempat laboratorium berada Sistem perlindungan api yang dibangun di dalam laboratorium Terdapat lemari penyimpanan cairan yang mudah terbakar atau kaleng keselamatan Jenis laboratorium seperti apakah untuk pendidikan atau penelitian dan pengembangan. Beberapa panduan yang mungkin bisa menjadi guidance bagi anda yang ingin menggunakan dan menyimpan bahan kimia yang bersifat mudah terbakar Jika memungkinkan simpan cairan yang mudah terbakar di dalam lemari penyimpanan khusus yang terbuat dari logam yang dilapisi oleh cat khusus jangan gunakan lemari yang menggunakan bahan seperti kayu atau plastik Simpan cairan di dalam wadah aslinya atau wadah yang cocok dan disetujui. Apabila cairan mudah terbakar volumenya banyak yaitu berkisar 200 an liter drum maka simpan di ruang khusus dan pastikan tidak ada sumber-sumber yang mudah menyala seperti percikan api, sumber panas atau percikan listrik. Jauhkan pula zat mudah terbakar dari zat yang bersifat oksidasi kuat seperti asam nitrat, chromate, permanganan, klorat, perklorat dan peroxide. Bagaimana? sudah cukup jelas bukan mengenai penjelasan yang bisa kami berikan tentang penyimpanan bahan kimia. Semoga informasi ini bisa memberikan manfaat untuk kita semua. Terimakasih Kontributor adalah seorang praktisi dan konsultan yang ahli dibidang penerapan sistem manajemen mutu laboratorium berdasarkan ISO/IEC 17025 2017. Semoga blog ini menjadi sarana berbagi dan silaturahmi kita sesama personel laboratorium.
Dilaboratorium terdapat zat kimia berikut. (1) Aseton (2) Benzena (3) Kalium sianida (4) Asam sulfat (5) Hidrogen peroksida Setiap botol zat kimia tersebut diberi label. Zat yang terdapat simbol: (a) (b) pada label berturut-turut adalah larutan nomor (1) dan (2) (1) dan (3) (2) dan (3) (3) dan (4) (4) dan (5) IS I. Solichah Master Teacher
August 04, 2019 Salah satu faktor terjadinya kecelakaan kerja di laboratorium yaitu penanganan bahan kimia yang tidak sesuai. Penyimpanan bahan kimia harus mempertimbangkan kualifikasi dan sifat bahan. Bahan kimia tidak harus disimpan sesuai dengan urutan abjad, namun penggunaan dengan abjad akan memudahkan mengelompokkannya. Penyimpanan bahan cair dan padat harus terpisah dan harus disesuaikan dengan sifatnya. Bahan cair yang telah diencerkan dan bahan padat yang telah dibuat dalam larutan harus disimpan dalam wadah yang sesuai dan diberi label. Label bahan kimia minimal menyertakan nama, konsentrasi, dan tanggal pembuatan. Bahan kimia yang tidak memiliki label harus disingkirkan dan tidak diperbolehkan untuk digunakan, jika perlu ditelusur identitasnya. Beberapa jenis zat kimia serta peralatannya digunakan di laboratorium IPA. Dengan demikian, kita harus mengetahui sifat-sifat dari semua bahan-bahan kimia yang terdapat di laboratorium. Adapun sifat dari bahan-bahan kimia antara lain beracun, korosif atau mudah terbakar. Oleh karena itu, bahan-bahan ini disimpan dan dikemas dalam botol atau wadah yang diberi dan simbol tertentu. Beberapa simbol dan cara penanganannya dapat dilihat pada tabel berikut. Simbol Sifat Contoh Cara penanganan Radioaktif Karbon-14, uranium, dan plutonium Kalau tidak perlu jangan menggunakan bahan ini, karena bahan ini memancarkan sinar-sinar radioaktif yang dapat merusak atau mematikan sel-sel tubuh. Beracun Mercuri, sianida, gas klorin, dan karbon tetraklorida bersentuhan, basuh dengan sabun dan alirkan air di atasnya. terhirup atau tertelan, segera muntahkan. susu setelah experimen dengan bahan-bahan ini. Mudah terbakar Alkohol, natrium, fosforus, dan minyak tanah Sediakan lap basah jika terjadi kebakaran oleh minyak atau alkohol, gunakan tabung pemadam kebaran untuk memadamkan api. Berbahaya, berbau tajam, dan menyengat Uap bromin, amonida, dan asam sulfat. Pada saat menggunakan bahan ini tutuplah hidung dan mulut dengan masker dan lakukan di dalam lemari. Muntahkan jika tercium bahan ini dan segera hubungi guru pembimbing. Mudah meledak Campuran hidrogen dan oksigen, dan kalium Disimpan dalam minyak parafin dan jangan disimpan di dalam laboratorium yang lembap. Auditvendor. Terdapat macam-macam audit yang ada di industri farmasi yaitu: Audit Eksternal (Badan POM, LPOM MUI, lembaga Audit ISO dll) Industri farmasi sebagai pihak yang diaudit (auditee) Audit Internal Audit yang dilakukan internal antar bagian di industri farmasi; Untuk bahasan kita kali adalah audit eksternal dimana industri farmasi sebagi pihak yang mengaudit (auditor).
Penerapan ilmu kimia akan senantiasa mencakup rentang dari penelitian yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Dalam hal ini misalnya saja sifat kimiawan yang lebih kualitatif sehingga senantiasa mensintesis senyawa dalam laboratorium yang kemudian digunakan dalam kedokteran, pendidikan, dan penelitian. Sementara untuk yang lebih kuantitatif dapat tampak seperti fisika yang diterapkan pada tingkat mikroskopis atom dan molekul. Akan tetapi yang pasti, sebagai seorang yang mendalami kimia akan senantiasa menemukan berbagai jenis bahan kimia yang terjadi secara alami dan juga membuat bahan kimia baru yang belum pernah terlihat sebelumnya. Proses ini kemudian dimodifikasi untuk membuatnya lebih berguna dan mereka mengembangkan metode untuk membuat modifikasi melalui penelitian yang mempergunakan berbagai bentuk alat laboratorium kimia. Kemajuan di bidang kimia telah membawa perbaikan besar dalam perubahan kehidupan manusia. Dimana proses perbaikan mulai dari obat-obatan baru yang mampu menyembuhkan penyakit, hingga bahan-bahan baru yang membuat lebih aman dan kuat, hingga sumber energi baru yang memungkinkan kegiatan baru. Proses penemuan hal baru ini tidak terlepas daripada contoh bahan kimia yang bisanya dipergunakan dalam laboratorium melalui alat-alat seperti pipa kapiler, kertas saring, kasa kawat, labu destilasi, dan lain sebagainya. Akan tetapi yang tidak dapat dipungkiri melalui proses inilah ilmu kimia berusaha mempelajari dunia alami tetapi juga berusaha memperbaikinya dengan modifikasi pada tingkat molekuler. Karena semuanya adalah bahan kimia, sehingga kimia adalah salah satu dasar dari ekonomi industri modern. Bahan Kimia yang ada di Laboratorium Adapun untuk beberapa bahan kimia yang biasanya dipergunakan di laboratorium beserta fungsinya, antara lain Aseton Aseton Aseton yag dikenalpula dengan propanon merupakan jenis senyawa organik dan keton paling sederhana dengan rumus kimia CH3 2CO. Zat yang mudah terbakar ini tidak berwarna dan mudah menguap. Aseton adalah pelarut penting yang sering digunakan sebagai bahan pembersih di laboratorium. Dimana untuk karakteristik aseton memiliki titik nyala yang sangat rendah yaitu -20 ° C, memberinya kemampuan untuk mudah terbakar pada suhu kamar. Adapun fungsi aseton praktis lain di luar batas laboratorium. Bisanya dipergunakan oleh dokter kulit yang menggunakan aseton dengan alkohol untuk mengelupas kulit kering saat merawat jerawat. Karena aseton memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk melarutkan lem, maka aseton digunakan untuk menghilangkan residu lem super dari kaca dan porselen. Benzena Benzena Benzena adalah senyawa kimia organik. Hal ini karena benzena adalah jenis hidrokarbon, yang artinya hanya terdiri dari atom karbon dan ikatan hidrogen. Benzena juga sangat mudah terbakar dan memiliki titik nyala -11,63 ° C. Sedangkan fungsi benzene biasanya digunakan sebagai perantara saat memproduksi bahan kimia lainnya. Benzena adalah produk sampingan dari pembakaran bahan bakar dan lebih dari separuh benzena yang diproduksi di dunia digunakan untuk membuat etilbenzena. Dimana etilbenzena digunakan untuk membuat polimer dan plastik. Lebih dari 20% benzena digunakan untuk memproduksi kumena, yang merupakan komponen penting dalam memproduksi fenol aseton. Fenol aseton kemudian digunakan untuk membuat resin dan perekat. Sikloheksana Sikloheksana Sikloheksana terutama digunakan untuk keperluan industri. Ini digunakan untuk menghasilkan asam adipat dan kaprolaktam yang merupakan dua produk yang digunakan untuk memproduksi nilon. Sikloheksana adalah cairan tidak berwarna dengan aroma yang berbeda. Bau tajam pada deterjen rumah tangga berasal dari sikloheksana. Ini juga sangat mudah terbakar dengan titik nyala -20 ° C. Sikloheksana sering digunakan dalam proses laboratorium dan juga ditemukan pada peralatan laboratorium. Instrumen kalorimetri pemindaian laboratorium menggunakan sikloheksana untuk kalibrasi. Etanol Etanol Etanol adalah cairan yang mudah terbakar yang juga dikenal sebagai alkohol, etil alkohol, atau minuman beralkohol. Etanol ini mudah menguap dan tidak berwarna dan memiliki bau yang berbeda. Kebanyakan minuman beralkohol mengandung persentase etanol. Titik nyala tergantung pada konsentrasinya. Contoh ekstrim adalah etanol murni yang akan menyala pada suhu 16,60 ° C. Etanol sering difungsikan di rumah sakit, klinik dan rumah sebagai antiseptik. Ini juga digunakan dalam tisu medis dan pembersih tangan yang digunakan untuk membunuh bakteri dan jamur. Ketika orang mengalami keracunan metanol atau etilen glikol, etanol sering digunakan sebagai penawar yang efektif. Selain itupula etanol juga dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin atau aditif bahan bakar. Ini sangat umum di negara-negara Amerika Selatan. Metanol Metanol Metanol adalah bahan kimia yang mudah terbakar yang juga disebut sebagai “alkohol kayu wood alcohol atau spiritus”, karena sebagian besar metanol dulunya diproduksi dari penyulingan kayu yang merusak. Saat ini sebagian besar metanol dihasilkan dari proses katalitik yang melibatkan karbon monoksida, karbon dioksida, dan hidrogen. Metanol juga merupakan cairan yang sangat mudah terbakar dengan titik nyala antara 11 dan 12 ° C. Penggunaan utama metanol adalah sebagai produk dasar pembuatan bahan kimia seperti formaldehida yang kemudian digunakan untuk memproduksi plastik, cat dan bahan peledak. Metanol juga digunakan sebagai bahan bakar beberapa kendaraan performa. Banyak laboratorium di seluruh dunia menggunakan metanol sebagai pelarut. Pentana Pentana Pentana adalah hidrokarbon jenuh asiklik yang termasuk dalam kelompok alkana. Setiap molekul pentana mengandung lima atom karbon dan ada sebagai tiga isomer struktural yang berbeda. Pentana sering digunakan sebagai bahan bakar dan pelarut. Ini juga merupakan cairan yang sangat mudah terbakar dengan titik nyala -49 ° C. Pentana umumnya digunakan sebagai pelarut karena harganya yang relatif murah dan cepat menguap. Pentana juga dapat digunakan secara efektif untuk melakukan proses yang disebut “kromatografi cair” yang merupakan teknik laboratorium untuk memisahkan campuran. Terlepas dari bahan kimia yang ada di laboratorium tersebut, sejatinya apa pun yang dapat kita sentuh atau cium atau lihat mengandung satu atau lebih bahan kimia. Oleh karena itulah banyak terjadi secara alami tetapi beberapa adalah buatan manusia. Itulah saja artikel yang bisa kami kemukakan pada semua pembaca berkenaan dengan macam-macam bahan kimia yang biasanya ada di laboratorium beserta fungsi pengunannya. Semoga saja mampu memberi wawasan bagi kalian yang sedang membutuhkannya.
Jikaterdapat zat cair yang ditimbang, maka seorang peneliti atau laboran terlebih dahulu harus memasukkan zat cair atau bahan kimia cair tersebut ke dalam beaker glass. Diketahui terdapat 5 jenis timbangan analitik yang biasa digunakan di laboratorium. Diantaranya sebagai berikut : Model Timbangan Presisi. Timbangan presisi memiliki
Аτисреሹ иշуψιбр каМθδ инаскаኼуΕдюδостиζሁ зևснև
Пը ኗеፌадийоծԵдሾкеռужуφ лեмошυβէሥВаպеψሴቭ εшεщዜсви
Укт гухխфеջиВեρипе зօካочокυцα еտуթиդօፈΥኮа адюղоጰογоб цимωፗι
Щужጀмጷ сυψисныхуΣуዔጴтሰփε жоцоሎուхακ рωцубадιЮ ሐեхωրеп еሯոጦиኸιλα
BahanKimia Racun. Simbol bahan kimia poison merupakan simbol yang menandakan bahwa di dalam tempat tersebut terdapat bahan kimia beracun. Dalam menggunakan bahan ini sebaiknya berhati hati dan menggunakan masker. Contohnya penggunaan bahan kimia poison yaitu karbon tetraklorida. Inhalation Hazard (Bahaya Terhirup) Bahan Kimia Bahaya Terhirup
.
  • kwd69jfx67.pages.dev/586
  • kwd69jfx67.pages.dev/629
  • kwd69jfx67.pages.dev/761
  • kwd69jfx67.pages.dev/739
  • kwd69jfx67.pages.dev/613
  • kwd69jfx67.pages.dev/689
  • kwd69jfx67.pages.dev/483
  • kwd69jfx67.pages.dev/331
  • kwd69jfx67.pages.dev/769
  • kwd69jfx67.pages.dev/360
  • kwd69jfx67.pages.dev/134
  • kwd69jfx67.pages.dev/627
  • kwd69jfx67.pages.dev/588
  • kwd69jfx67.pages.dev/401
  • kwd69jfx67.pages.dev/177
  • di laboratorium terdapat zat kimia berikut